PPG GURU AGAMA BERASRAMA

Tim Taskforce Pendidikan Profesi Guru (PPG) Agama Prajabatan berkumpul kembali di UIN Malang, 26-28 Februari 2016 untuk merampungkan pedoman PPG yang telah beberapa kali dibahas di Jakarta dan Solo. Kordinator Tim, Giyoto menyatakan bahwa target pedoman ini akan digunakan pada pelaksanaan PPG tahun 2016 ini. "Tim bekerja maraton sejak tahun lalu yang dibentuk Diktis. Kami hari ini merampungkan draft pedoman itu karena PPG Prajab tahun ini akan mulai", kata Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Solo itu di Malang.

Selain Giyoto, Focus Group Discussion dihadiri oleh anggota tim dari UIN Jakarta, UIN Makasar, UIN Malang, IAIN Lampung, dan Kasubdit Kelembagaan Diktis, Dr. Mastuki HS. Pada FGD ini ada perubahan prinsip terkait profil, kompetensi lulusan, dan capaian pembelajaran yg diharapkan. Dalam arahannya Kasubdit Kelembagaan menekankan bahwa PPG Prajab ini hanya wasilah, bukan ghayah. Karena itu PPG Prajab harus dirancang dengan idealisme mencetak guru agama Islam yang bukan saja profesional tapi berakhlak mulia.

"Karakter guru agama Islam harus spesifik dan distingtif. Karena mereka akan menjadi pendidik agama di sekolah atau madrasah. Kalau guru agamanya benar, insya Allah akan mengeluarkan anak-anak muslim yang baik. Makanya keluaran PPG diarahkan pada pemenuhan lima kompetensi guru agama, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, sosial, dan kepemimpinan serta spiritual", kata Mastuki di sela-sela FGD.

PPG Prajabatan di Kemenag akan menggabungkan sistem ma’hadi atau asrama dan sistem akademik melalui mata diklat di kampus atau mitra sekolah/madrasah. Sistem asrama dipilih dan menjadi persyaratan bagi LPTK yang akan ditunjuk, karena pola ini telah lama dan menjadi trade mark Kemenag, baik melalui tradisi pesantren maupun boarding school (sistem asrama).

Mastuki kembali mengemukakan, "Sistem asrama kami tetapkan sebagai bagian integral PPG Prajab yang akan mendidik calon guru agama Islam dari fresh graduate PTKI dengan program studi apapun. Mereka akan direkrut secara ketat, via online registration dan terbuka secara nasional. Kami berharap dengan cara ini akan daftar calon guru agama potensial dari seluruh Indonesia".

PPG yang akan dimulai 2016 ini dirancang berbeda dan merupakan Pilot Project yang penetapan pengelolanya akan dilakukan oleh Menteri Agama. Karena itu sebelum pelaksanaan, Tim Taskforce menyiapkan skema PPG yang khusus Kemenag. PPG yang menggunakan pola pendidikan akademik dan asrama/ma’hadi secara integrated, dimulai dengan pengayaan (enrichment) dg mempertajam wawasan keislaman dan wawasan kependidikan secara simultan.

"Keluaran dari PTKI, Dik maupun non-Dik akan mendapat pengayaan yang sama. Modelnya tidak hanya di kelas, harus variatif. Bisa belajar melalui tutorial, teman sebaya, seminar, best practice, site-visit, diskusi, workshop, observasi, dan lain-lain", tegas Mastuki saat menutup FGD. (Sumber: www.kemenag.go.id)